Berita Aceh Terbaru

Berita Aceh - Menurut penjelasan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ir. Muhammad Syahril, MM, pada 2 November 2023, dokumen kajian risiko bencana Aceh tahun 2021-2025 memaparkan keberadaan 14 potensi bencana di provinsi tersebut.

Diantara 14 potensi bencana tersebut, bencana banjir menonjol sebagai salah satu yang memiliki dampak yang signifikan, tidak hanya pada kerugian jiwa, harta benda, lingkungan, tetapi juga pada aspek psikologis masyarakat.

Muhammad Syahril menekankan pentingnya kegiatan Table Top Simulation Rencana Kontingensi Air Minum, Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi (TTS Renkon AMPLS) terkait bencana banjir di Aceh. Latihan ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan fungsi dari setiap entitas dalam menghadapi bencana, terutama banjir, karena rencana kontingensi yang telah disusun berkaitan erat dengan jenis bencana ini.

"Setelah TTS AMPLS ini disahkan melalui Pergub, akan lebih jelas siapa yang bertanggung jawab dan mekanisme penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak ketika dokumen ini diaktifkan sebagai rencana operasi penanggulangan bencana," ungkapnya.

Beliau menegaskan bahwa aspek air minum, penyehatan lingkungan, dan sanitasi adalah hal-hal yang sangat penting. Oleh karena itu, keberadaan dokumen renkon AMPLS akan menjadi landasan bagi pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak ketika berkolaborasi dalam menangani bencana, khususnya bencana banjir, sesuai dengan Rencana Kontingensi yang telah disusun bersama oleh tim penyusun.

Muhammad Syahril juga mengungkapkan terima kasih kepada Unicef Aceh dan Yayasan Aceh Hijau atas kerjasama yang telah dilakukan dalam penyusunan dokumen Renkon AMPLS.

"Semoga kerjasama semacam ini dapat terus ditingkatkan karena Aceh dianggap sebagai laboratorium bencana. Oleh karena itu, kesiapan dalam mitigasi dan penanganan darurat bencana harus ditingkatkan secara menyeluruh oleh pemerintah dan pihak terkait," ungkapnya. (*)

Penyusunan dokumen kajian risiko bencana Aceh tahun 2021-2025 mempertegas eksistensi 14 potensi bencana di wilayah tersebut. Bencana banjir menonjol sebagai salah satu yang memiliki dampak yang signifikan, tidak hanya pada kerugian jiwa, harta benda, lingkungan, tetapi juga pada aspek psikologis masyarakat.

Muhammad Syahril menegaskan pentingnya kegiatan Table Top Simulation Rencana Kontingensi Air Minum, Penyehatan Lingkungan dan Sanitasi (TTS Renkon AMPLS) terkait bencana banjir di Aceh. Latihan ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran dan fungsi dari setiap entitas dalam menghadapi bencana, terutama banjir, karena rencana kontingensi yang telah disusun berkaitan erat dengan jenis bencana ini.

"Setelah TTS AMPLS ini disahkan melalui Pergub, akan lebih jelas siapa yang bertanggung jawab dan mekanisme penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak ketika dokumen ini diaktifkan sebagai rencana operasi penanggulangan bencana," ungkapnya.

Beliau menegaskan bahwa aspek air minum, penyehatan lingkungan, dan sanitasi adalah hal-hal yang sangat penting. Oleh karena itu, keberadaan dokumen renkon AMPLS akan menjadi landasan bagi pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak ketika berkolaborasi dalam menangani bencana, khususnya bencana banjir, sesuai dengan Rencana Kontingensi yang telah disusun bersama oleh tim penyusun.

Muhammad Syahril juga mengungkapkan terima kasih kepada Unicef Aceh dan Yayasan Aceh Hijau atas kerjasama yang telah dilakukan dalam penyusunan dokumen Renkon AMPLS.

"Semoga kerjasama semacam ini dapat terus ditingkatkan karena Aceh dianggap sebagai laboratorium bencana. Oleh karena itu, kesiapan dalam mitigasi dan penanganan darurat bencana harus ditingkatkan secara menyeluruh oleh pemerintah dan pihak terkait," ungkapnya. (*)

Sumber: https://www.acehground.com/